Silika Terbentuk dari Apa? Silikat Terbentuk dari Ikatan Kovalen serta Struktur dengan Empat Atom Oksigen pada Posisi Sudut Tetrahedral di sekitar Atom Silikon
Silika, atau silikon dioksida (SiO2), adalah salah satu mineral yang paling umum ditemukan di bumi. Ia membentuk komponen utama dari banyak jenis batuan, termasuk granit dan pasir. Silika terbentuk dari unsur silikon yang terikat dengan atom oksigen dalam sebuah struktur kristal yang khas. Untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana silika terbentuk, penting untuk mempelajari komposisi kimia dan struktur kristalnya. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang pembentukan silika, ikatan kovalen yang terlibat, dan struktur tetrahedral yang menjadi dasar dari molekul silika.
Komposisi Kimia Silika
Silika adalah senyawa kimia yang terdiri dari satu atom silikon yang terikat pada dua atom oksigen. Struktur ini dikenal sebagai silikon dioksida. Unsur silikon, dengan simbol kimianya Si, berada di kelompok 14 tabel periodik, dan memiliki empat elektron valensi di kulit luarnya. Atom oksigen, dengan simbol O, berada di kelompok 16 dan memiliki enam elektron valensi. Dalam senyawa silika, silikon membentuk ikatan kovalen dengan oksigen, menggunakan empat ikatan kovalen untuk berikatan dengan empat atom oksigen.
Ikatan Kovalen dalam Silika
Ikatan kovalen adalah jenis ikatan kimia di mana dua atom berbagi pasangan elektron untuk membentuk sebuah molekul. Dalam kasus silika, ikatan kovalen terbentuk antara atom silikon dan atom oksigen. Silikon memiliki empat orbital p yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen, dan setiap orbital p berpasangan dengan orbital p dari atom oksigen. Ini menghasilkan empat ikatan kovalen yang stabil dan mengikat atom oksigen secara kuat ke atom silikon.
Struktur Tetrahedral
Salah satu fitur paling penting dari silika adalah struktur tetrahedral yang dibentuk oleh atom-atomnya. Dalam struktur tetrahedral, atom silikon berada di pusat dengan empat atom oksigen terletak di sudut-sudut tetrahedron. Struktur ini terbentuk karena atom silikon memiliki empat elektron valensi yang dapat membentuk empat ikatan kovalen, masing-masing dengan satu atom oksigen. Posisi sudut tetrahedral ini memberikan stabilitas maksimum pada molekul silika dan menentukan banyak sifat fisiknya.
Struktur Kristal Silika
Silika dapat ditemukan dalam berbagai bentuk kristal, termasuk kuarsa, tridimit, dan cristobalit. Semua bentuk ini memiliki struktur dasar tetrahedral yang sama, tetapi dengan perbedaan dalam cara tetrahedron-tetrahedron ini berhubungan satu sama lain dalam ruang. Dalam struktur kristal kuarsa, tetrahedron silika saling berhubungan membentuk jaringan tiga dimensi yang sangat stabil. Struktur ini memberikan kekuatan dan ketahanan pada kuarsa serta menentukan banyak aplikasi industri dari mineral ini.
Peran Silika dalam dan Industri
Silika memiliki banyak aplikasi penting dalam berbagai industri. Dalam industri konstruksi, silika digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan beton dan kaca. Kemampuan silika untuk membentuk struktur yang kuat dan stabil menjadikannya bahan pilihan untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan kekuatan struktural. Selain itu, silika juga digunakan dalam industri elektronik sebagai bahan semikonduktor dan dalam industri farmasi untuk pembuatan obat-obatan.
Secara keseluruhan, pemahaman tentang bagaimana silika terbentuk dari ikatan kovalen dan struktur tetrahedralnya memberikan wawasan penting tentang sifat-sifat fisik dan kimianya. Struktur ini tidak hanya menentukan bagaimana silika berperilaku di tetapi juga bagaimana ia digunakan dalam berbagai aplikasi industri. Dengan demikian, silika merupakan senyawa yang sangat penting baik dari segi ilmiah maupun praktis.
Rumus Kimia Silikat adalah SiO44-
Silikat merupakan salah satu kelompok mineral yang paling luas dan beragam di bumi. Rumus kimia dasar dari silikat adalah SiO44-, yang menunjukkan struktur dasar ion silikat. Struktur ini terdiri dari satu atom silikon yang dikelilingi oleh empat atom oksigen, membentuk ion tetrahedral dengan muatan negatif. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai rumus kimia silikat, struktur tetrahedralnya, dan peranannya dalam berbagai mineral dan aplikasi industri.
Struktur Kimia Silikat
Rumus kimia SiO44- mengacu pada ion silikat, yang merupakan unit dasar dalam struktur banyak mineral silikat. Ion silikat memiliki bentuk tetrahedral, di mana satu atom silikon terletak di pusat dengan empat atom oksigen berada di sudut-sudut tetrahedron. Struktur tetrahedral ini merupakan bentuk paling stabil yang dapat dibentuk oleh atom silikon, karena memungkinkan atom silikon untuk membentuk empat ikatan kovalen dengan atom oksigen secara optimal.
Ikatan Kovalen dalam Silikat
Dalam ion silikat, silikon membentuk empat ikatan kovalen dengan atom oksigen. Ikatan kovalen terjadi ketika dua atom berbagi pasangan elektron. Dalam hal ini, silikon memiliki empat elektron valensi yang berikatan dengan empat orbital p dari atom oksigen. Setiap ikatan kovalen ini memberikan stabilitas tambahan pada struktur ion silikat, menjadikannya sangat stabil dan cocok untuk membentuk berbagai mineral silikat.
Muatan Negatif pada Ion Silikat
Ion silikat memiliki muatan negatif total sebesar 4-, yang merupakan hasil dari oksigen yang lebih elektronegatif dibandingkan silikon. Setiap atom oksigen membawa muatan negatif 2- karena ia memiliki dua pasangan elektron tidak terikat, sementara silikon memiliki muatan positif 4+ dari ikatan kovalen yang terbentuk. Muatan negatif total dari ion silikat adalah hasil dari perbedaan ini, yang mengakibatkan ion silikat memiliki muatan negatif 4-.
Peran Ion Silikat dalam Mineral
Ion silikat (SiO44-) adalah unit struktural dasar dalam berbagai mineral silikat, yang merupakan kelompok mineral terbesar dan paling umum di bumi. Mineral silikat dapat ditemukan dalam berbagai bentuk dan struktur, tergantung pada cara ion silikat berinteraksi dan berikatan satu sama lain. Beberapa contoh mineral silikat termasuk kuarsa, feldspar, dan olivin, masing-masing dengan struktur dan sifat unik yang dipengaruhi oleh tata letak ion silikat dalam kristalnya.
Dalam mineral feldspar, ion silikat berikatan dengan ion seperti aluminium, kalium, dan natrium, membentuk struktur kristal yang kompleks dan bervariasi. Di sisi lain, dalam mineral kuarsa, ion silikat membentuk jaringan tiga dimensi yang stabil dan keras, memberikan kekuatan dan ketahanan pada mineral tersebut. Struktur kristal yang berbeda ini mempengaruhi banyak sifat mineral silikat, seperti kekerasan, densitas, dan reaktivitas kimia.
Penggunaan dan Aplikasi Silikat
Mineral silikat memiliki berbagai aplikasi industri yang penting. Misalnya, kuarsa, salah satu bentuk silikat, digunakan dalam pembuatan kaca dan bahan bangunan. Feldspar digunakan dalam industri keramik dan sebagai bahan pengisi dalam produk-produk lain. Selain itu, silikat juga digunakan dalam industri elektronika sebagai bahan semikonduktor dan dalam pembuatan berbagai produk kimia.
Pemahaman tentang rumus kimia SiO44- dan struktur ion silikat sangat penting untuk memahami bagaimana mineral silikat terbentuk dan berfungsi dalam berbagai konteks geologi dan industri. Struktur tetrahedral yang stabil dari ion silikat menentukan banyak sifat fisik dan kimia dari mineral silikat, menjadikannya bahan yang sangat berharga dan serbaguna.
Mineral Silikat: Golongan Mineral Pembentuk Batuan Terbesar
Mineral silikat adalah golongan mineral yang paling banyak ditemukan dan berperan sebagai pembentuk batuan utama di bumi. Golongan ini mencakup berbagai mineral penting seperti kuarsa, feldspar, mika, dan piroksen. Mineral silikat memiliki peran krusial dalam pembentukan batuan dan struktur geologi bumi. Artikel ini akan membahas jenis-jenis mineral silikat utama, serta bagaimana kristal-kristal tersebut terbentuk dari magma cair yang mendingin.
Jenis-Jenis Mineral Silikat
Mineral silikat merupakan golongan mineral yang mencakup berbagai jenis dengan struktur kimia yang serupa namun memiliki sifat fisik yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis mineral silikat utama:
- Kuarsa: Kuarsa adalah salah satu mineral silikat yang paling umum dan dikenal karena kekerasannya dan kejernihannya. Kuarsa terdiri dari ion silikat yang membentuk jaringan tiga dimensi yang stabil, menjadikannya bahan utama dalam banyak batuan beku dan sedimen. Kuarsa sering digunakan dalam industri pembuatan kaca, elektronik, dan berbagai aplikasi lainnya.
- Feldspar: Feldspar merupakan kelompok mineral silikat yang terdiri dari beberapa jenis, termasuk feldspar plagioklas dan feldspar alkali. Feldspar adalah mineral yang sangat penting dalam pembentukan batuan beku, seperti granit dan basalt. Mineral ini sering digunakan dalam industri keramik dan sebagai bahan pengisi dalam berbagai produk.
- Mika: Mika adalah kelompok mineral silikat yang terkenal karena kemampuannya untuk membentuk lembaran tipis yang dapat terkelupas dengan mudah. Ada beberapa jenis mika, termasuk muskovit dan biotit, yang berbeda dalam komposisi dan warna. Mika sering digunakan dalam industri elektronik dan cat karena sifatnya yang isolatif dan kemampuannya untuk mengatasi suhu tinggi.
- Piroksen: Piroksen adalah kelompok mineral silikat yang umumnya ditemukan dalam batuan beku seperti basalt dan diorit. Mineral ini memiliki struktur kristal yang berbentuk prismatik dan sering berwarna hijau atau hitam. Piroksen berperan penting dalam pembentukan batuan vulkanik dan memiliki aplikasi dalam industri pengolahan mineral.
Proses Pembentukan Kristal Silikat
Kristal mineral silikat terbentuk melalui proses pendinginan magma cair. Magma adalah campuran cairan, , dan mineral yang berada di bawah permukaan bumi. Ketika magma naik ke permukaan dan mendingin, ia mulai membentuk kristal-kristal mineral. Proses ini dimulai ketika suhu magma menurun dan elemen-elemen kimia seperti silikon dan oksigen mulai berikatan untuk membentuk ion silikat.
Saat magma terus mendingin, ion silikat membentuk struktur tetrahedral, di mana satu atom silikon dikelilingi oleh empat atom oksigen. Struktur ini kemudian saling berikatan untuk membentuk jaringan kristal yang lebih besar. Tergantung pada laju pendinginan dan komposisi kimia magma, kristal-kristal yang terbentuk dapat bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan jenis mineral silikat yang dihasilkan.
Peran Mineral Silikat dalam Batuan
Mineral silikat memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan batuan. Batuan beku, seperti granit dan basalt, terdiri dari berbagai mineral silikat yang membentuk struktur kristal yang kompleks. Batuan sedimen, seperti sandstone, juga mengandung mineral silikat yang berasal dari pelapukan batuan beku dan endapan sedimen lainnya. Mineral silikat memberikan kekuatan dan kestabilan pada batuan, serta mempengaruhi sifat fisik dan kimia batuan tersebut.
Selain itu, mineral silikat juga memainkan peran penting dalam siklus geologi bumi, seperti pelapukan, erosi, dan pembentukan tanah. Mereka merupakan komponen utama dalam proses pembentukan dan perubahan batuan, serta berkontribusi pada berbagai proses geologi yang membentuk permukaan bumi.
Secara keseluruhan, mineral silikat merupakan golongan mineral yang sangat penting dalam geologi dan berbagai aplikasi industri. Dengan memahami berbagai jenis mineral silikat dan proses pembentukan kristalnya, kita dapat lebih menghargai peran mereka dalam pembentukan batuan dan struktur geologi bumi.
Sekitar 95% Kerak Bumi Terdiri dari Mineral Silikat, Lempung Aluminosilikat, atau Silika
Kerak bumi, lapisan luar yang paling tipis dari planet kita, terdiri dari berbagai jenis mineral yang membentuk dasar dari seluruh struktur geologi bumi. Sekitar 95% dari kerak bumi terdiri dari mineral silikat, lempung aluminosilikat, atau silika. Artikel ini akan membahas bagaimana mineral-mineral ini menyusun kerak bumi, peranannya dalam pembentukan batuan, serta dampaknya terhadap geologi kita.
Komposisi Kerak Bumi
Kerak bumi adalah lapisan solid yang terletak di atas mantel bumi dan terdiri dari berbagai jenis mineral. Mineral silikat, lempung aluminosilikat, dan silika merupakan komponen utama dari kerak bumi. Mineral silikat adalah kelompok mineral yang paling melimpah dan mencakup berbagai jenis seperti kuarsa, feldspar, mika, dan piroksen. Mineral-mineral ini memiliki struktur kristal yang berbasis pada ion silikat (SiO44-), yang membentuk jaringan kristal yang stabil dan kuat.
Mineral Silikat
Mineral silikat menyusun sebagian besar kerak bumi dan berperan penting dalam pembentukan berbagai jenis batuan. Beberapa mineral silikat yang paling umum adalah kuarsa, feldspar, dan mika. Kuarsa, dengan rumus kimia SiO2, dikenal karena kekerasannya dan kejernihannya, serta sering ditemukan dalam batuan beku seperti granit. Feldspar, yang meliputi feldspar plagioklas dan feldspar alkali, adalah komponen utama dalam banyak batuan beku dan metamorf. Mika, yang dapat terkelupas menjadi lembaran tipis, memiliki aplikasi dalam industri elektronik dan cat.
Lempung Aluminosilikat
Lempung aluminosilikat adalah kelompok mineral silikat yang kaya akan aluminium dan sering ditemukan dalam tanah dan sedimen. Lempung ini terbentuk dari pelapukan mineral silikat yang lebih besar dan memiliki struktur kristal yang memungkinkan mereka untuk menyerap air dan bereaksi dengan unsur-unsur lainnya. Mineral lempung seperti kaolinit, illit, dan smektit memiliki peran penting dalam proses pembentukan tanah dan kualitas tanah untuk pertanian.
Silika
Silika, atau silikon dioksida (SiO2), adalah komponen utama dari banyak mineral silikat dan memiliki struktur kristal yang berbasis pada unit tetrahedral SiO44-. Silika membentuk jaringan tiga dimensi yang memberikan kekuatan dan stabilitas pada mineral-mineral seperti kuarsa. Silika juga ditemukan dalam bentuk pasir, yang merupakan bahan penting dalam pembuatan kaca dan beton.
Peran Mineral Silikat dalam Pembentukan Batuan
Mineral silikat dan lempung aluminosilikat memiliki peran utama dalam pembentukan berbagai jenis batuan di kerak bumi. Batuan beku, seperti granit dan basalt, terdiri dari mineral silikat yang terbentuk dari pendinginan magma. Batuan sedimen, seperti sandstone, terbentuk dari endapan mineral silikat dan lempung yang telah mengalami pelapukan dan transportasi. Batuan metamorf, seperti gneiss dan schist, terbentuk dari perubahan suhu dan tekanan pada batuan yang sudah ada, sering kali melibatkan mineral silikat dalam proses metamorfosis.
Mineral silikat juga berperan dalam siklus geologi bumi, termasuk proses pelapukan, erosi, dan pembentukan tanah. Mereka mempengaruhi kekuatan dan stabilitas tanah serta berkontribusi pada pembentukan struktur geologi yang kompleks di permukaan bumi.
Dampak Terhadap Geologi
Kandungan mineral silikat, lempung aluminosilikat, dan silika dalam kerak bumi memiliki dampak besar terhadap geologi dan proses geologi. Mineral-mineral ini tidak hanya membentuk struktur dasar bumi tetapi juga mempengaruhi kualitas tanah, kestabilan lereng, dan reaksi kimia di tanah dan air. Pemahaman tentang komposisi kerak bumi dan peran mineral-mineral ini penting untuk berbagai aplikasi, termasuk eksplorasi sumber daya alam, manajemen tanah, dan geologi.
Secara keseluruhan, sekitar 95% dari kerak bumi terdiri dari mineral silikat, lempung aluminosilikat, atau silika, yang membentuk dasar dari struktur geologi bumi. Mineral-mineral ini memainkan peran penting dalam pembentukan batuan dan berbagai proses geologi, serta mempengaruhi geologi dan aplikasi industri kita.
Pasir Silika: Pasir dengan Komposisi Silikon Dioksida
Pasir silika adalah jenis pasir yang memiliki kandungan silikon dioksida (SiO2) yang sangat tinggi, biasanya di atas 90%. Pasir ini merupakan salah satu bahan baku utama dalam berbagai industri dan memiliki aplikasi yang luas. Artikel ini akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan pasir silika, komposisinya, serta penggunaan dan manfaatnya dalam berbagai sektor industri.
Definisi Pasir Silika
Pasir silika adalah pasir yang mengandung silikon dioksida sebagai komponen dominan. Silikon dioksida adalah senyawa kimia yang terdiri dari satu atom silikon yang terikat pada dua atom oksigen. Dalam pasir silika, silikon dioksida membentuk struktur kristal kuarsa yang sangat stabil. Kandungan silikon dioksida dalam pasir silika biasanya lebih dari 90%, menjadikannya salah satu jenis pasir yang paling murni dan berkualitas tinggi.
Komposisi Pasir Silika
Pasir silika memiliki komposisi utama silikon dioksida yang memberikan karakteristik pada pasir ini. Struktur kristal kuarsa dalam pasir silika terdiri dari unit tetrahedral SiO44-, di mana satu atom silikon dikelilingi oleh empat atom oksigen dalam bentuk tetrahedral. Struktur ini sangat stabil dan memberikan kekuatan serta ketahanan pada pasir silika. Selain silikon dioksida, pasir silika juga dapat mengandung sejumlah kecil mineral lain seperti feldspar, mika, dan bahan organik, tetapi silikon dioksida tetap menjadi komponen dominan.
Penggunaan Pasir Silika
Pasir silika memiliki berbagai aplikasi penting di berbagai industri, berkat kemurnian dan stabilitasnya. Berikut adalah beberapa penggunaan utama pasir silika:
- Industri Kaca: Salah satu aplikasi utama dari pasir silika adalah dalam pembuatan kaca. Silikon dioksida dalam pasir silika digunakan sebagai bahan baku utama dalam kaca. Kandungan tinggi silikon dioksida memberikan kualitas dan kejernihan kaca yang dihasilkan, serta daya tahan terhadap suhu tinggi.
- Industri Semen: Pasir silika juga digunakan dalam industri semen untuk kekuatan dan semen. Silikon dioksida dalam pasir silika berperan dalam semen dengan memberikan kekuatan tambahan pada campuran semen dan bahan lainnya.
- Industri Sandblasting: Dalam sandblasting, pasir silika digunakan sebagai media abrasif untuk membersihkan atau memodifikasi permukaan . Kemurnian dan kekuatan pasir silika menjadikannya pilihan ideal untuk sandblasting, karena dapat memberikan hasil yang efisien.
- Industri Elektronik: Pasir silika juga digunakan dalam industri elektronik, terutama dalam pembuatan komponen semikonduktor dan sirkuit terpadu. Silikon dioksida berperan penting dalam chip dan komponen elektronik lainnya karena kemurniannya dan sifat isolatifnya.
- Industri Filtrasi: Pasir silika digunakan dalam sistem filtrasi untuk air . Kemurnian dan struktur kristal dari silikon dioksida memungkinkan pasir silika berfungsi sebagai media filtrasi yang efektif, menghilangkan partikel dan kontaminan dari air .
Keuntungan Menggunakan Pasir Silika
Penggunaan pasir silika dalam berbagai industri menawarkan sejumlah keuntungan. Karena kandungan silikon dioksida , pasir silika memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi dan bahan kimia, serta memberikan kekuatan mekanik yang baik. Selain itu, kemurnian pasir silika bahwa produk akhir memiliki kualitas tinggi dan yang diperlukan untuk aplikasi industri yang kritis.
Secara keseluruhan, pasir silika adalah bahan yang sangat penting dengan kandungan silikon dioksida , yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri dari pembuatan kaca hingga filtrasi. Pemahaman tentang komposisi dan manfaat pasir silika dapat membantu dalam memilih bahan yang tepat untuk kebutuhan industri dan hasil yang optimal.
Pasir Silika Ady Water
Pasir silika Ady Water merupakan produk unggulan yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan industri dengan standar kualitas . Produk ini memiliki beberapa utama yang membedakannya dari produk lain di pasaran. Artikel ini akan menjelaskan secara detail tentang pasir silika Ady Water, termasuk kandungan silikon dioksida, ukuran mesh yang tersedia, serta kemasan yang ditawarkan.
1. Kandungan Silicon Dioksida Lebih dari 95%
Salah satu keunggulan utama dari pasir silika Ady Water adalah kandungan silikon dioksida (SiO2) yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 95%. Kandungan silikon dioksida ini kemurnian dan kualitas pasir silika, yang sangat penting untuk berbagai aplikasi industri. Silikon dioksida yang dominan dalam pasir ini memberikan stabilitas dan kekuatan pada produk akhir, menjadikannya ideal untuk digunakan dalam pembuatan kaca, semen, sandblasting, dan berbagai aplikasi industri lainnya.
Kandungan silikon dioksida juga bahwa pasir silika Ady Water memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi dan bahan kimia, yang menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk industri yang keras dan menuntut. Dengan kualitas yang , pasir silika Ady Water membantu efisiensi dan hasil dari berbagai proses industri.
2. Ukuran Mesh Tersedia
Pasir silika Ady Water menawarkan berbagai ukuran mesh yang sesuai dengan berbagai kebutuhan industri. Ukuran mesh yang tersedia meliputi:
- Batu Silika: Ukuran ini biasanya lebih besar dan digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kasar, seperti konstruksi dan pengolahan bahan.
- Gravel Silika: Gravel silika adalah ukuran yang sedikit lebih kecil dari batu silika dan digunakan dalam berbagai aplikasi seperti sistem filtrasi dan pembuatan beton.
- Pasir Silika Halus: Ukuran halus ini cocok untuk aplikasi yang memerlukan bahan yang lebih lembut dan halus, seperti pembuatan kaca dan industri sandblasting. Pasir silika halus memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang lebih dan detail pada produk akhir.
Dengan ukuran mesh yang tersedia, pasir silika Ady Water dapat memenuhi berbagai kebutuhan spesifik dari pelanggan di berbagai sektor industri. Setiap ukuran mesh dirancang untuk memberikan optimal dalam aplikasi yang berbeda, sehingga bahwa pengguna dapat menemukan produk yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka.
3. Kemasan Karung 50 kg
Pasir silika Ady Water dikemas dalam karung seberat 50 kg. Kemasan ini dirancang untuk memudahkan penyimpanan dan transportasi, serta bahwa produk tetap dalam kondisi baik saat sampai ke tangan pelanggan. Kemasan karung 50 kg memberikan kemudahan dalam menangani dan menggunakan pasir silika, baik untuk aplikasi industri besar maupun untuk penggunaan lebih kecil.
Selain kemasan standar 50 kg, Ady Water juga menawarkan opsi kemasan lainnya sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dengan kemasan yang sesuai dan kualitasnya, pelanggan dapat mengandalkan pasir silika Ady Water untuk berbagai aplikasi, dari proyek konstruksi hingga penggunaan dalam industri berat.
Pasir silika Ady Water menawarkan unggulan yang memenuhi standar industri tinggi. Dengan kandungan silikon dioksida lebih dari 95%, berbagai ukuran mesh, dan kemasan karung 50 kg, produk ini dirancang untuk memberikan kualitas dan terbaik dalam berbagai aplikasi industri. Memilih pasir silika Ady Water berarti memilih produk yang andal dan berkualitas tinggi, yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan industri dengan efisiensi dan hasil yang optimal.
Ady Water, Supplier: [Pasir Silika]
Ady Water adalah distributor media filter air dan media filter di Indonesia. Jangan lewatkan kesempatan untuk kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.
Hubungi kami di:
- Kontak WA sales Samsul: 0851 9521 7211
Alamat Ady Water:
- Kantor pusat di Bandung: Jalan Mande Raya No. 26, RT/RW 01/02 Cikadut-Cicaheum, Bandung 40194
- Kantor cabang di Jakarta Timur: Jalan Tanah Merdeka No. 80B, RT.15/RW.5 Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur 13830
- Kantor cabang di Surabaya: Kupang Panjaan I No.18, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur 60264
Produk Ady Water meliputi
- Pasir Silika / Pasir Kuarsa
- Karbon Aktif / Arang Aktif
- Pasir Aktif
- Pasir MGS
- Pasir Zeolit
- Pasir Antrasit
- Pasir Garnet
- Tawas
- PAC
- Tabung Filter Air
- Lampu UV Sterilisasi Air
- Ozone Generator
- Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
- Activated Alumina
- Katalis Desulfurisasi
- Ceramic Ball
Ady Water berdiri sejak 2012. Kami telah melayani lebih dari 7000 customer baik industri maupun rumah tangga. Diantara customer yang sudah pernah beli / berlangganan ke Ady Water:
- PDAM di berbagai kota di Indonesia
- PLTU di berbagai kota di Indonesia
- Industri Petrokimia
- Industri AMDK
- Industri Food & Beverage
- Industri Farmasi
- Industri Bahan Kimia
- Industri Minyak dan
- Hotel
- Restauran
- Kolam Renang
- Depot Air Isi Ulang
- Tempat Ibadah
- Universitas, Sekolah, dan Pesantren
- Rumah Tangga
Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.
Catalog